Tulang Rusuk Tidak Akan Pernah Tertukar

Segala puji bagi Allah Subhanahu wata’ala. Kita memuji, memohan pertolongan, dan meminta ampun kepadaNya. Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri dan keburukan amal perbuatan. Barang siapa diberi petunjuk oleh Allah Subhanahu wa ta’ala maka tidak ada yang bisa menyesatkannya, dan barang siapa disesatkan oleh Allah maka tidak ada yang bisa menunjukinya. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah semata, tiada sekutu bagiNya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu adalah hamba dan RasulNya.

Saudaraku, saudariku… para pembaca blog saya sekalian, pada posting artikel kali ini saya kutip dari sebuah catatan saudari saya. Sebuah catatan yang berisi tentang curhatan seorang akhwat yang mana berada dalam kegelisahan karena ada seorang ikhwan yang mengungkapkan cinta kepadanya. Berikut isi catatannya, Baca lebih lanjut

Sandal Jepit dan Sepatu

Disebuah toko sepatu dikawasan perbelanjaan termewah di sebuah kota, Nampak di etalase sebuah sepatu dengan anggun diterangi oleh lampu yang indah. Dari tadi dia Nampak jumawa dengan posisinya, sesekali dia menoleh ke kiri dan ke kanan untuk memamerkan kemolekan designnya, haknya yang tinggi.

Pada saat jam istirahat, seorang pramuniaga yang akan makan siang meletakkan sepasang sandal jepit tidak jauh dari letak sang sepatu.

”Hai sandal jepit, sial sekali nasib kamu, diciptakan sekali saja dalam bentuk buruk dan tidak menarik”, sergah sang sepatu dengan nada congkak.

Sandal jepit hanya terdiam dan melemparkan sebuah senyum persahabatan.

”Apa menariknya menjadi sandal jepit?, tidak ada kebanggaan bagi para pemakainnya, tidak pernah mendapatkan tempat penyimpanan yang istimewa, dan tidak pernah disesali pada saat hilang, kasihan sekali kamu”, ujar sang sepatu dengan nada yang semakin tinggi dan bertambah sinis. Baca lebih lanjut

Ikhlaskan Semuanya

Ikhlaskan semuanya. Luruhkan semua lintasan niat bukan untuk Allah yang dalam hati untuk melakukan semua pekerjaan. Biarkan semua peluh, usaha dan kepayahan yang telah dan sedang kita lakukan saat ini, hanya untuk Allah SWT. Benar-benar untuk Allah SWT…

Dahulu, Imam Malik rahimahullah pernah mengatakan, “Apa yang aku inginkan hanyalah keridhaan Allah SWT. Apa yang sudah kutuliskan dalam buku itu, aku anggap seperti aku membuang sesuatu ke sumur.” Sungguh dahsyat perkataan Imam Malik rahimahullah tersebut. Karena kata-kata itu ia ucapkan saat ia berpeluh dalam keletihan menuliskan lembar demi lembar kitab Al-Muwattha’ yang berisi lebih dari 10 ribu hadits. Kelak, kitab Al-Muwattha’ menjadi rujukan ilmu fiqih yang sangat penting bagi para ulama setelahnya.

Kedahsyatan perkataan Imam Malik ada pada inti perkataan Imam Malik bahwa apa yang ia lakukan semata ikhlas mencari keridhaan Allah SWT. Imam As-Suyuti meriwayatkan, suatu ketika Imam Malik pernah ditanya, “Untuk apa engkau menuliskan kitab itu?” imam Malik rahimahullah menjawab,“sesungguhnya sesuatu yang dikerjakan untuk Allah itu akan abadi.” Mathraf bin Abdullah An Nisaburi, sahabat Imam Malik pernah bertanya padanya, “Apa komentar orang tentang Muwattha’ yang kutulis?” Dijawab, “Mereka ada yang menyukai dan ada yang membencinya.” Imam Malik lalu mengatakan, “Jika engkau diberikan usia panjang, engkau akan melihat apa yang dikehendaki Allah dari kitab itu.” Baca lebih lanjut

Aku Telah Kehilangan Tuhan

Seseorang datang kepadaku dengan membawa mendung di wajahnya
semburat pelangi itu tak nampak lagi di sana
“Apa kabarmu?”
Sapaku tak teracuhkan….
Hanya kernyitan dahi….
Kutatap lekat hingga ke titik retinanya
Namun urung kutemukan cerminan yang biasa…….

Seseorang datang kepadaku dengan pias di wajahnya
Pundaknya tertekuk ke bawah seakan tak sanggup memikulkan beban-beban
Yang satu persatu tak henti menimpa ”Ada masalah apa gerangan ?”
Kini kuubah pola tanyaku
Dirinya tak bergeming.
Lama..
Hingga sepotong suara memecah senyap. ”Aku telah kehilangan Tuhan” bisiknya pelan.
Sepi.
Namun kulihat kalimat itu begitu berat keluar dari bibir kemerahannya.
Berat
Seberat reaksi semesta.

Baca lebih lanjut