Andai Aku Tahu

“Allahu akbar..Allahu akbar”

“Allahu akbar..Allahu akbar”

Gema adzan telah menyapa. namun aku masih asyik dengan pembahasan suatu acara yang akan dilaksanakan sebentar lagi. tanggung, pikirku. waktu solatnya kan lama. rapatnya juga beres bentar lagi.

Tak terasa pembicaraan ini seru sekali. aku bercanda tawa dengan teman2ku selama rapat berlangsung. tanpa sadar waktu sudah menunjukkan pukul 7 kurang 10. aku pun solat maghrib dengan terburu2. entah surat apa yang aku baca tadi.

Tepat setelah aku mengucap salam, salah seorang temanku mengajak makan malam. tanpa berpikir panjang aku pun mengiyakannya. perut ini telah keroncongan semenjak tadi, menuntut untuk dipenuhi haknya.

Beberapa langkah setelah meninggalkan musola, kembali muadzin menunaikan tugasnya. menjadi wakil Allah dalam memanggil hamba-Nya yang rindu akan pertemuan dengan-Nya. namun, mendengarnya saja pun aku tidak. aku tengah sibuk membicarakan pemilihan ketua BEM di kampusku yang akan berlangsung sebentar lagi. sambil sesekali bersenda gurau mengenai salah seorang dosen yang menyebalkan.

Seusai makan, sejujurnya mataku sudah berat, apalagi setelah perut ini terisi. mengingat ada laporan praktikum yang belum aku kerjakan, ingin sekali rasanya pulang sekarang. namun, aku tidak mau dianggap tidak amanah. jabatanku cukup terpandang di organisasi itu. dengat berat aku langkahkan kaki ini kembali ke tempat rapat bersama temanku tadi, meneruskan pembicaraan yang sempat tertunda. aku lupa, kuliah juga merupakan amanah dari orang tuaku.

Fiuh, jam 10 malam. selesai juga akhirnya. aku pun pulang dengan langkah gontai. sesampainya di kamarku, langsung kujatuhkan tubuh ini di atas kasur. tanpa ingat akan laporan praktikum tadi, tanpa ingat bahwa aku belum menunaikan kewajiban 5 waktuku yang terakhir hari itu.

ddrtt..drrtt..

Aku terbangun mendadak karena getar telepon genggam di kantung celanaku. dengan mata masih setengah terpejam, kurogoh benda berukuran 9×4 cm itu, kubaca isinya. ah, tidak penting. hanya sms dari ibu menanyakan kabarku. nanti saja aku membalasnya.

Tapi, hei, sudah jam 6 pagi! argh! aku belum menyelesaikan laporan yang harus dikumpul jam 4 sore itu. untung kuliah hari ini baru mulai jam 11. setelah kubasahi wajah ini dengan air segar, aku pun langsung berkutat di depan laptop, mencoba menganalisis mengapa semua data hasil percobaanku tidak ada yang sesuai teori. lagi-lagi aku lupa, bahwa Ia menungguku dengan sabar fajar tadi.

Pukul 11 lebih 5 menit aku tiba di kelas yang baru terisi seperempatnya. dosen sudah mulai menerangkan rumus2 dengan banyak integral yang tidak aku pahami. aku menoleh ke temanku yang semalam rapat bersamaku. dia telah terlelap semenjak tadi. ya sudahlah, aku juga tidur saja.

Satu setengah jam kemudian aku terbangun. mestinya kuliah ini sudah selesai, tapi dosen satu ini memang terlalu bersemangat. beliau masih saja ngoceh panjang lebar tentang rangkaian listrik apa seharusnya bagaimana entahlah, sudah lama aku tidak nyambung sama kuliah ini. nanti saja kalau sudah mau ujian aku fotocopy soal-soal tahun lalu. pasti yang keluar juga tidak jauh berbeda. tinggal belajar dari situ, beres deh.

Kuliah berikutnya pukul 1. lagi-lagi aku terpaksa solat dengan tergesa-gesa jika tidak mau terlambat masuk kelas lagi. jam kuliahku benar-benar padat.  maklum, sebagai mahasiswa dengan IPK cukup tinggi, aku boleh mengambil 24 sks semester ini.

Pukul 5 sore, akhirnya kuliah hari ini selesai juga. tidak ada agenda rapat malam ini. aku pulang sajalah sekarang, solat ashar di kosan aja. toh masih sempat. kosanku hanya berjarak 10 menit jalan kaki dari kampus ini.

Dengan tenang kulangkahkan kaki ini, sambil tak lupa kupasang earphone pada telingaku. aku suka mendengarkan musik sambil jalan kaki. apalagi kalau musiknya upbeat, bikin langkah kaki lebih semangat.

Tak kudengar orang-orang di belakangku berteriak-teriak. tak kudengar juga suara kendaraan yang makin dekat itu. sampai sayup-sayup kudengar ada yang memanggil namaku. aku menoleh ke kanan, rupanya kawanku tadi di seberang jalan. hei, mengapa ia melambai-lambaikan tangan begitu bersemangat. aku balas lambaiannya dengan tatapan heran. kemudian ia menunjuk ke belakangku, aku menoleh. dan sudah terlambat.

Namaku fulan. ya, aku sudah mati. dan sekarang aku sedang diberi kesempatan untuk melihat aktivitasku akhir-akhir ini.

astaghfirullah. andai aku tahu waktuku tinggal 24 jam, tak akan kusia-siakan detik-detik terakhirku. tak akan kulalaikan panggilan untuk menghadap-Mu. tak akan kulewatkan kesempatan berkomunikasi dengan ibuku. tak akan kutunda-tunda..tak akan..

kini aku hanya bisa menyesal..

kini semua sudah terlambat..

Oleh: Nadine Nandasari

Tinggalkan komentar